 |
| Kegiatan nobar film wadas waras |
Jambi - Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Jambi yang tergabung dalam forum Sahabat PMII UNJA melaksanakan Nonton bareng sekaligus Bedah film dokumenter Wadas Waras yang di produksi oleh Watchdog Dokumentery.
Film tersebut yang bertajuk menceritakan konflik lahan di Desa Wadas, Kecamatan bener, Jawa Tengah yang menyebabkan terpecah nya dua kubu masyarakat desa Wadas pro dan kontra terhadap penambangan batu andesit yang akan di gunakan sebagai bahan pembangunan bendungan bener dalam proyek Nasional.
Konflik ini mulai memuncak sejak tiga bulan yang lalu dikarenakan bentrok antara aparat dan masyarakat desa yang menolak adanya pengambil Alihan lahan mereka secara paksa hingga akhirnya konflik ini pun kian menjadi perhatian publik dan naik sebagai isu nasional
Diketahui bahwa, konflik ini pun memunculkan banyak reaksi dari semua kalangan dalam menanggapinya, tak terkecuali organisasi mahasiswa. Seperti yang di lakukan oleh PMII Universitas Jambi yang tergabung dalam Sahabat PMII UNJA melakukan bedah film Wadas waras sebuah film yang di produksi oleh Wacthdoc Documetery.
Dikegiatan tersebut juga mengundang para penggiat sosial yakni aktivis lingkungan, sosial Pemerintahan dan pertanian serta pertambangan sebagai pemantik diskusi dalam bedah film ini.
Aldi Afrihadi selaku koordinator acara ini mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan representasi makna paradigma PMII yang kritis dan transformatif.
"kita sebagai agent of change sudah semestinya untuk peka terhadap isu isu sosial saat ini karena Dinamika didalamnya adalah nafas bagi kita sebagai makhluk sosial dan warga pergerakan," jelas Aldi Afrihadi dalam keterangannya, Rabu (23/2/2022).
Ia juga berharap kedepannya kami dari sahabat PMII UNJA akan selalu memproduktifkan Kegiatan-kegiatan seperti ini agar dapat mengasah pisau analisis kader PMII UNJA khususnya dan dapat menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa itu bukan cuma hanya sekedar turun kejalan saja tapi mari kita ramaikan forum forum diskusi seperti ini.
Sementara itu Syahrial Darmanto selaku salah satu pemantik pada bedah film ini menyebutkan konflik yang terjadi di Wadas ini bukanlah konflik baru di Indonesia namun ini merupakan contoh kecil konflik lahan karena tambang.
"Jadi kita jangan melihat kerusuhan konflik ini dari bentrok anatara polisi dan masyarakatnya saja tapi apa yang ada di balik isu ini merupakan makna pembelajaran untuk kita," jelasnya.
Pewarta: Aldi Afrihadi
Rayon: Isipol Universitas Jambi
Editor: Anita Maria S.
