Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PMII Generasi Penerus, Garda Depan Perubahan Bangsa

Monday, April 4, 2022 | 2:02 AM WIB Last Updated 2022-04-04T09:02:31Z
foto jaisyur robbani

Puluhan tahun sudah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di dirikan. Gerakan dan perjuangan kader-kader PMII di bumi Nusantara masih tetap konsisten menjunjung nilai-nilai Keislaman dan Kebangsaan, Tujuan yang tertera dalam Anggaran Dasar (AD) BAB IV pasal 4, yang berbunyi; “Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah, Berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan Ilmunya, serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia” menjadi satu komponen nilai yang terekstrasi dari berbagai citra yang harus di miliki oleh kader-kader pergerakan. 

Menghadapi era Global, persaingan kualitas diri menjadi penentu utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai Agent of Change, kader PMII di tuntut untuk bisa membawa perubahan di kalangan pemuda di seluruh Indonesia. Maraknya hedonisme dikalangan pemuda-pemudi yang di akibatkan oleh budaya-budaya luar seketika menghilangkan etos kerja masyarakat. Bung Karno pernah mengatakan “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri”, Maksud perkataan Bung Karno disini sangat menggambarkan keadaan negara kita sekarang. Kira-kira apa faktor penyebab rusaknya persatuan pada bangsa ini?. Ya “Pemuda”, siapa lagi kalau bukan pemuda, mereka adalah tulang punggung suatu bangsa dan negara, apabila rapuh tonggaknya maka hancur pula peradabannya.

Di era Globalisasi, penting sekali bagi seluruh pemuda-pemudi meningkatkan kualitas diri demi terciptanya masyarakat yang sejahtera. Hal ini berkaitan dengan dasar generasi yang memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, inovatif dan memiliki kreatifitas tinggi. Kondisi itulah yang menjadi peranan penting dalam proses pembangunan bangsa dan negara.

Dimulai dari pengenalan ruanglingkup pendidikan sebagai jalur pengembangan diri, memberikan edukasi kepada generasi muda tentang bahayanya putus sekolah serta membangun semangat juang yang tinggi agar mampu menjadi pribadi yang komitmen dan bertanggung jawab. Sekolah dan Kampus menjadi jalur efektif untuk bisa menempa diri menjadi lebih baik, pemuda yang baru mengenal kampus harus sadar dengan ruang-ruang berpotensi yang meningkatkan kualitas diri mereka, sebagai kader PMII di dalam kampus juga harus peka dalam menyikapi situasi ini, bahwasanya Haram bagi kader PMII meninggalkan bibit-bibit unggul yang akan menjadi penerus perjuangan organisasi dan bangsa.

Peranan pemuda sebagai generasi penerus bangsa bisa di lihat dari status pertamanya sebagai agent of change, artinya bahwa pemuda menjadi pusat dari kemajuan bangsa dengan pengadaan perubahan-perubahan di lingkungan masyarakat baik secara nasional maupun daerah, menuju ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang. Yang kedua sebagai agent of development (agen pembangunan), mengapa pemuda juga harus berperan terhadap pembangunan fisik dan non fisik di nasional maupun daerah? Hal ini karena pemuda wajib menjaga eksistensi bangsa Indonesia di kanca dunia sebagai contoh seperti mengembangkan bidang kebudayaan daerah Indonesia, kemudian mengenalkannya kepada dunia bahwa Indonesia memiliki budaya yang unik dan kuat untuk diketahui oleh masyarakat dunia Internasional. Yang selanjutnya yaitu agent of modernization (agen pembaharuan), artinya para pemuda Indonesia wajib memiliki kemampuan untuk menganalisa perkembangan zaman yang mana berpengaruh besar terhadap perkembangan Indonesia, sehingga mereka dapat memilih mana yang perlu dirubah dan mana yang seharusnya perlu untuk di pertahankan.

Dari sini kita perlu ketahui bahwanya komunikasi dan membangun hubungan dengan sesama itu sangat penting untuk menciptakan suasana emosional yang erat, karena wajib untuk generasi muda bisa membaur dan menjalin kedekatan dengan masyarakat yang lebih sepuh/tua, dengan membaur Pemuda bisa mendengarkan langsung keluh kesah masyarakat di daerah terplosok, dan disitu juga generasi muda berkewajiban untuk menyelesaikan segala persoalan bangsa dengan melakukan emansipasi terhadap ketertindasan yang dirasakan oleh rakyat Indonesia.

Rasa kepedulian terhadap sesama manusia harus di bangun mulai sejak dini, apalagi menyangkut keluaraga sebangsa dan setanah air, pemuda sebagai tonggak harapan masyarakat perlu menghilangkan sifat “keakuan” yang bertengger dalam benaknya, karena itu mampu merusak jiwa gotong royong kita selaku bangsa Indonesia. Harapan selalu ada di tangan pemuda, kalau bukan pemuda siapa lagi. Sumpah pemuda menjadi awal sejarah bagi bermulanya bangsa dan negara ini, maka penting untuk tetap terus meningkatkan semangat juang yang tinggi untuk kesehahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Hal yang dapat dilakukan adalah selalu berusaha yang terbaik untuk mencapai prestasi-prestasi yang membanggakan di mata dunia, menghilangkan jiwa muda menyerah serta menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Walaupun kegagalan selalu menghantui manusia, yang perlu dilakukan adalah dengan tidak pernah menyerah karena sesungguhnya kegagalan adalah awal dari kebangkitan dan kesuksesan. “Jika kamu melakukan sesuatu dan  gagal, maka lakukan kembali. Lakukan dengan cara yang lebih cerdas”.

Penulis : Jaisyur Robbani 
Kader PMII STITA 
Editor : Titis
×
Berita Terbaru Update