Sebagai insan pergerakan yang terus berbenah dan melaksanakan nilai-nilai perjuangan kesetaraan, memperingati hari Kartini merupakan satu ekplorasi setiap waktunya. Kopri dengan entitas memperjuangkan visi misinya, maka turut serta merefleksi hari Kartini.
Kartini lahir, tumbuh, dan dikenal sebagai sosok pejuang emansipasi perempuan. Tak lain dengan dijadikannya Kartini menjadi salah satu pahlawan nasional yakni kehadiran beliau untuk membantu perempuan Indonesia lepas dari belenggu kebodohan. Ilmu, ilmu dan ilmu yang ia canangkan agar perempuan senantiasa berpengetahuan.
Hari ini perempuan sudah harus dekat dengan ilmu pengetahuan. Dengan ilmu maka akan memahami sekitar, mencermati keadaan, dan bermanfaat untuk sekitar. Tidak sekedar ilmu, perjuangan perempuan kian melesat jauh diatas angan-angan. Sebagai insan yang berpendidikan tinggi, sama di hadapan hukum, berkontestasi di ruang publik, bahkan bekerja dengan profesi hebat. Tak lain semua ini adalah konstruk paksaan dari Kartini agar menjadi perempuan berilmu. Bukan soal jenis kelamin yang berbeda sehingga harus mendapatkan perlakuan tak sama. Namun dengan ilmu pengetahuan hal demikian sudah tidak sekeren itu. Jika hari ini kesempatan yang kita miliki sudah terbuka lebar, maka momentum ini harus menjadi refleksi bersama untuk merubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan yang baik. Menjadi perempuan berilmu.
KOPRI sebagai jembatan pergerakan mengajak kader-kader perempuan untuk terus meluaskan pikiran, menambah ilmu pengetahuan, dan merekonstruksi kebiasaan yang tidak sejalan. Sudah saatnya kader putri melanggengkan pemikirannya jauh ke depan dengan ilmu baru, memanfaatkan minat dan bakatnya, dan menduduki posisi strategis organisasi ataupun pemerintahan. Belajar dari perjuangan Kartini, KOPRI akan mengawal setiap progresivitas kader putri untuk bergerak meraih cita-cita dan mampu berdaya saing dengan insan lainnya. Tangan terkepal dan maju kemuka.
Penulis : Lina Alfiana
Ketua Kopri PC PMII Kota Malang
Editor : M. Hazim
