Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu negara, pendidikan memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk karakter dan kualitas sumber daya manusia terlebih bagi para kader PMII yang berkualitas dan berintegritas.
Pendidikan dapat membuka pintu kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Dengan memiliki pendidikan yang baik, seseorang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki penghasilan yang lebih tinggi. Pendidikan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak mereka dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Bagaimana kemudian memiliki pengetahuan yang baik tentang hak dan kewajiban, masyarakat Indonesia dapat menjadi lebih sadar akan hak-hak mereka dan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk memperjuangkan hak mereka.
Adanya aspek pendidikan, masyarakat maupun kader PMII memiliki kesadaran pentingnya pengetahuan atau ilmu dengan hal apa yang mereka pahami, demikian nantinya menunjang memberlakukan sebuah gerakan tidak hanya semerta-merta saja akan tetapi dilakukan secara mendasar dan mengakar. Tidak sampai hanya di situ para kader pergerakan mahasiswa Islam Indonesia harus mengimplementasikan hasil dari apa yang didapatkan dari beberapa diskusi maupun refleksi kajian-kajian yang didapatkan wabilkhusus di Rayon, Komisariat maupun Cabang.
Sebagai kaum intelek, seyogyanya kita harus menegakkan suatu kebenaran menentang suatu ketidakadilan di dalam dunia pendidikan. Kita bisa berpikir mana yang baik dan mana yang buruk mana yang diperjuangkan dan mana yang dilawan akan tetapi jika kita melihat dunia pendidikan sekarang sedang tidak baik-baik saja banyak oknum-oknum para birokrasi kapitalis memanfaatkan ranah aspek tersebut menjadi ladang penghasilan.
Sejatinya tujuan pendidikan merupakan hal bagaimana menciptakan regenerasi Pemuda dalam menumbuh kembangkan bangsa. Namun kini pendidikan 90% miring dari tujuan utama, pendidikan tak lebih hanya sebuah bangunan bergaya formalitas belaka. Lain daripada itu, banyak pendidikan yang membatasi para siswa dalam berdemokrasi melakukan kreativitas, buruknya malah membunuh pemikiran-pemikiran progresivitas, kita hanya di tuntut untuk memahami apa yang diajarkan tanpa ada perlawanan kritik maupun saran, ini adalah suatu kesalahan yang mana sejatinya pendidikan harus dilakukan secara demokrasi dan terbuka, dalam hal ini kita sebagai kaum-kaum regenerasi Agent of Change juga Agent of Iron stoke harus bisa mengupayakan bagaimana berjalannya sebuah pendidikan yang dinamis dan humanis. Dengan cara mengadakan diskusi maupun literasi dan mengkaji yang dirasa diperlukan untuk merealisasikannya.
Penulis : Divan Ade Prayogo
(Ketua Rayon PR PMII Al-Fikr)
Editor : M. Hazim
