Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Untukmu Satu Tanah Airku, Untukmu Satu Keyakinanku: Refleksi Perjalanan PMII dalam Merajut Keberagaman dan Kesatuan

Wednesday, May 22, 2024 | 6:40 AM WIB Last Updated 2024-05-22T13:40:21Z




Hari ini, kita merayakan hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dengan tema yang begitu mendalam dan penuh makna, "Untukmu Satu Tanah Airku, Untukmu Satu Keyakinanku". Tema ini tidak hanya menggambarkan komitmen PMII terhadap tanah air Indonesia, tetapi juga menunjukkan keteguhan dalam memperjuangkan keyakinan yang berakar pada nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin. Dalam kesempatan yang berharga ini, mari kita refleksikan perjalanan PMII dalam merajut keberagaman dan kesatuan di tengah tantangan zaman.
PMII didirikan pada tahun 1960 dengan tujuan untuk menciptakan mahasiswa yang memiliki kesadaran nasional dan religius yang tinggi.

Sejak awal, PMII telah menjadikan nasionalisme sebagai salah satu pilar utamanya. Nasionalisme yang dimaksud bukanlah nasionalisme sempit yang menolak keberagaman, tetapi nasionalisme inklusif yang menghargai setiap perbedaan yang ada dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Dalam perjalanan sejarahnya, PMII selalu berada di garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan sosial dan hak-hak rakyat. Pada masa-masa kritis, seperti ketika Indonesia berada di bawah ancaman disintegrasi, PMII hadir sebagai penjaga persatuan. Mereka aktif dalam berbagai aksi dan diskusi yang bertujuan untuk memperkuat rasa kebangsaan di kalangan generasi muda.

PMII lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang dikenal dengan ajaran Islam moderat dan toleran. Sebagai perpanjangan tangan NU di kalangan mahasiswa, PMII juga mewarisi nilai-nilai tersebut. Islam rahmatan lil alamin, atau Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam, menjadi landasan utama dalam setiap gerak langkah PMII. Dalam konteks keyakinan, PMII selalu menekankan pentingnya akhlak dan moral yang baik. Mereka tidak hanya fokus pada pemahaman teologis semata, tetapi juga pada penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. PMII percaya bahwa Islam yang mereka perjuangkan adalah Islam yang menebar cinta dan kasih sayang, bukan kebencian dan permusuhan.

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman etnis, budaya, dan agama. Di satu sisi, keberagaman ini adalah kekayaan yang harus disyukuri. Di sisi lain, hal ini juga menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga harmoni dan kesatuan. Dalam menghadapi tantangan ini, peran PMII sangat vital. PMII selalu berupaya untuk menjadi jembatan penghubung antar kelompok yang berbeda. Mereka mengadakan berbagai kegiatan dialog antaragama dan antarbudaya untuk memperkuat rasa saling pengertian satu sama lainnya. PMII percaya bahwa dengan saling memahami dan menghargai, kita bisa menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai dengan pemaknaan “Bhineka Tunggal Ika”.

Kedepannya PMII diharapkan terus memperkuat perannya dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Tantangan globalisasi, radikalisme, dan berbagai isu sosial lainnya membutuhkan perhatian dan aksi nyata dari seluruh elemen bangsa, termasuk mahasiswa. PMII harus terus memperbarui diri dan tetap relevan dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai yang telah diwariskan. Melalui pendidikan dan pemberdayaan, PMII bisa melahirkan generasi muda yang kritis, berwawasan luas, dan memiliki integritas moral yang tinggi. Generasi inilah yang akan menjadi tulang punggung Indonesia di masa depan.

Dalam setiap langkah yang diambil, PMII ini selalu menjadikan dampak positif sebagai ukuran keberhasilan. Melibatkan diri dalam organisasi, belajar secara aktif, bergerak dalam aksi nyata, dan menciptakan dampak positif adalah elemen-elemen yang membentuk keberhasilan kader pergerakan. Mereka tidak hanya melihat aktivisme sebagai wadah untuk bersuara, tetapi juga sebagai panggung untuk belajar, bergerak, dan akhirnya, berdampak. Dengan demikian, prestasi dan ilmu bukanlah tujuan akhir, melainkan kendaraan yang membawa mereka menuju perubahan yang lebih baik dan berkelanjutan dalam masyarakat.

Pada hari lahir PMII ini, mari kita renungkan kembali komitmen kita terhadap satu tanah air dan satu keyakinan. Dengan semangat nasionalisme dan Islam rahmatan lil alamin, kita bisa merajut keberagaman menjadi kekuatan yang mempersatukan. PMII telah membuktikan dirinya sebagai pelopor dalam memperjuangkan nilai-nilai tersebut, dan tugas kita adalah melanjutkan perjuangan ini demi Indonesia yang lebih baik. Selamat hari lahir PMII, untukmu satu tanah airku, untukmu satu keyakinanku. Mari terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa dan agama tercinta.

Ilmu dan bakti ku berikan, Adil dan makmur kuperjuangakan
Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq
Salam Pergerakan!!!



Penulis : Ahmad Afskar Nala Apriyadi (Pengurus PMII Komisariat Sunan Ampel Malang)
Jabatan : Anggota Biro Networking
Editor : Titis Khoiriyatus Sholihah
×
Berita Terbaru Update