Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Benarkah Perkembangan Teknologi dan Sosial Media Mengikis Gerakan Mahasiswa?

Saturday, April 9, 2022 | 10:00 AM WIB Last Updated 2022-04-09T17:00:23Z
Foto Ansari Romadhan

Di era transformasi digital seperti ini atau lebih di kenal dengan era 5.0 berbagai macam kemajuan teknologi dan sosial media benar-benar pesat. Untuk mengetahui kabar dari saudara yang jauh di sana atau mendapat kabar terbaru dari negara di ujung dunia sekalipun, bukanlah hal yang sulit cukup bermodalkan smartphone dan data internet kita sudah mendapatkan jawabannya. Saat ini fenomena bersosial media benar-benar menjadi trend bahkan sudah bisa dikatakan sebagai kebutuhan wajib bagi setiap manusia terkhusus kaum milenial. Sosial media dapat digunakan dengan berbagai fungsi seperti upload tentang apa yang kita lakukan saat ini, vlog, konten hiburan, podcast, dan banyak lagi. Sosial media juga menjadi pundi-pundi rupiah bagi mereka yang mampu dan bijak memanfaatkanya seperti endorsement, tutorial video dan lain”.

              Meningkatnya perkembangan teknologi dan sosial media dinilai kerap mengikis tradisi dan kearifan budaya lokal. Gerakan mahasiswa kian pasif, karena hanya berkutat di media saja, para mahasiswa kebanyakan menjadi apatis di karenakan arus teknologi dan sosial media ini membawa lebih banyak konten yang bersifat hiburan sehingga mahasiswa menjadi kurang peka akan hal-hal disekitar dan realita dalam bernegara. Jika dibandingkan dengan zaman dahulu, para mahasiswa yang teleh selesai melaksanakan kuliah di kelas kerap menemui kawan seangkatan dan senior untuk mengkaji sebuah buku yang tentunya menambah wawasan dan nasionalisme atau sekedar diskusi tentang bernegara atau isu-isu yang sedang terjadi. Kemudian jika di bandingkan hari ini, mahasiswa yang telah selesai melaksanakan kuliah memilih untuk memainkan game online di handphone mereka bersama kawan-kawan yang lain atau langsung pulang ke kos untuk bersantai dengan tenang.

             Dengan masuknya budaya luar menjadikan para mahasiswa mampu melihat dunia secara terbuka, menghasilkan pola berfikir yang inovatif dan konservatif dan begitulah pergerakan dunia kemahasiswaan saat ini. Menjadikan tulisan serta video singkat untuk memotivasi mahasiswa lain pun merupakan salah satu cara yang efektif untuk me-revitalisasi gerakan mahasiswa yang kian memudar. Jika di bandingkan dengan tahun 1998 pada saat hendak di mulainya reformasi bagi sebuah bangsa yang besar. Pada saat itu belum ada yang namanya whatsapp bahkan facebok sekalipun. Kemudian mari kita timbulkan pertanyaan besar “bagaimana mengkoordinir para mahasiswa pada saat itu, mengingat pada saat itu jumlah mahasiswa bukanlah sedikit hingga mampu menduduki gedung legislatif dari negara ini? Untuk melakukan sebuah aksi perlu persiapan yang extra matang, pesan-pesan harus di sampaikan secara manual bahkan tak jarang sebelum di mulainya sebuah aksi sudah mendapat perlakuan yang represif dari beberapa pihak.

             Bandingkan dengan sekarang untuk menghubungi kawan-kawan yang jauh adalah persoalan yang mudah, bahkan kerahasiaan pesan yang disampaikan pun juga terjaga. Untuk membuat sebuah poster atau pamflet seruan aksi pun adalah hal yang terbilang praktis karena cukup dengan menggunakan aplikasi yang gratis, serta tak perlu di cetak manual cukup di sebarluaskan melalui media sosial. Sebuah kutipan dari Soesilo Ananta Toer yang berbunyi “Mahasiswa tanpa peran ialah ternak sedangkan pejabat tanpa peran adalah budak.” 

           Selain belajar untuk menambah wawasan dan mendapatkan gelar, jangan pernah lupakan fungsi kita sebagai mahasiswa yaitu agen perubahan, agen control sosial dan agen pembangunan. Akhir dari tulisan ini, terlalu banyak hal subjektif dari opini diatas meski begitu saya harap ini dapat di jadikan referensi sederhana para mahasiswa agar sadar akan peran dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan sosial media. Semoga kita semua selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT.

HIDUP MAHASISWA!
HIDUP RAKYA INDONESIA!
SALAM PERGERAKAN!

Penulis : Ansari Romadhan Pane 
Rayon Syariah Komisariat UIN STS jambi
Edito : Titis
×
Berita Terbaru Update