Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Filosofi dan Edukasi di Balik Nama dan Lambang PMII

Friday, March 24, 2023 | 7:23 PM WIB Last Updated 2023-03-25T02:25:05Z



Prakata
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau yang di kenal dengan sebutan PMII merupakan organisasi gerakan mahasiswa yang di dalamnya penuh dengan simbol dan makna yang harus di fahami. Mulai dari kata per kata yang terkandung dalam PMII dan lambang yang ada di PMII, itu semua mengandung filosofi dan edukasi yang mendalam. Hal itu sudah semestinya kita sebagai kader harus memahami, menghayati dan mengamalkan filosofi dan edukasi yang terkandung dalam kata dan lambang yang ada di PMII tersebut.

Makna Filosofi PMII
PMII disusun dari empat kata yang menarik untuk dibahas dan di ketahui maknanya, yaitu: “Pergerakan”, “Mahasiswa”, “Islam”, dan “Indonesia”. Pertama, istilah “Pergerakan," dalam buku Menjadi Kader PMII, yang di tulis oleh Ahmad Hifni di jelaskan bahwa pada mulanya huruf “P” dalam PMII mempunyai tiga alternatif kepanjangan, yaitu pergerakan, perhimpunan, dan persatuan. Akhirnya yang dipilih adalah pergerakan (Movement/al-harakah) dengan argumentasi sifat mahasiswa yang selalu dinamis dan aktif, perubahan, mempunyai sifat bergerak secara aktif.

Dari sifat mahasiswa tersebut, sebagai barometer gerakannya, maka mahasiswa yang tergabung dalam PMII di harapkan menjadi kader yang senantiasa bergerak menuju tujuannya memberikan yang terbaik pada masyarakat sekitar. Hal tersebut relevan dengan makna "pergerakan" itu sendiri, yaitu dinamika dari hamba (makhluk) yang senantiasa bergerak menuju tujuan idealnya memberikan kontribusi positif pada alam sekitarnya. “Pergerakan” dalam melawan dengan organisasi mahasiswa menuntut upaya sadar untuk membina dan mengembangkan potensi ketuhanan dan kemanusiaan agar dinamika gerak menuju tujuannya selalu berada di dalam kualitas kekhalifahannya, (Hajisuteja, 2016).

Pengertian “Mahasiswa”, menurut Ahmad Hifni adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Sementara itu, Siswoyo (2007) juga mengemukakan definisi mahasiswa yakni individu yang sedang menuntut ilmu di tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.

Namun, pengertian mahasiswa tidak hanya sesempit itu, karena mahasiswa mempunyai peran dan tanggung jawab sebagai kontrol sosial. Hal itu menjadi beban moral bagi mahasiswa jika tidak tahu persoalan sosial. Mahasiswa mempunyai peran untuk melakukan controlling kepada hal-hal yang bertentangan dengan nilai keadilan di masyarakat. Justru itu, mahasiswa tidak hanya di tuntut belajar di bangku kuliah saja, melainkan harus belajar di luar sebagai bahan tambahan pengetahuannya. Maka, seorang mahasiswa wajib rasanya untuk ikut organisasi, baik intra maupun ekstra kampus. Agar bisa belajar tentang persoalan dirinya dan dunianya.

“Islam” yang terkandung dalam PMII adalah Islam sebagai agama yang dipahami dengan haluan/paradigma ahlussunah wal jama'ah yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya cerminan sikap yang berhati-hati, akomodatif, dan integratif. Islam terbuka, progresif, dan transformatif demikian platform PMII, yaitu Islam yang terbuka, menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Keberbedaan adalah sebuah rahmat, karena dengan perbedaan itulah kita dapat saling berdialog antara satu dengan yang lainnya demi mewujudkan tatanan yang demokratis dan beradab, (Hajisuteja, 2016).

Sedangkan pengertian “Indonesia” adalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang memiliki falsafah dan ideologi bangsa (Pancasila) serta UUD 45. Kenapa mencantumkan nama Indonesia? karena sejak awal kelahirannya, PMII sudah memberi komitmen yang kuat bagi rasa nasionalisme dan kebangsaan Indonesia. Penegasan istilah nasionalisme dan Indonesia ini juga sebagai sikap terhadap organisasi mahasiswa Islam yang lebih dulu ada yakni HMI yang tidak menegaskan nama Indonesia di dalamnya.

Arti Lambang PMII
Lambang PMII diciptakan oleh H Said Budairi. Bentuk Perisai berarti ketahanan dan keampuhan mahasiswa Islam terhadap berbagai tantangan dan pengaruh dari eksternal maupun internal. Ketahanan dan keampuhan disini tidak hanya tentang tantangan dan pengaruh dari organisasi maupun lembaga lain saja. Jauh dari itu, kader PMII harus mampu melawan diri sendiri yang selalu mendorong untuk tetap berada di lingkaran zona nyaman, seperti malas gerak (mager), malas baca buku, malas belajar dan malas ngopi, membiarkan badannya rebahan tiada henti dan membiarkan perutnya isi karena di isi setiap hari. Kader PMII harus keluar dari lingkaran zona nyaman tersebut. Melawan rasa lapar dan malas, menuju PMII hebat.

Perisai yang melambangkan ketahanan dan keampuhan kader jangan hanya di jadikan utopis belaka dan jangan hanya dijadikan wacana tanpa aksi yang nyata. Pahami secara mendalam, hayati secara sungguh-sungguh, kemudian praktekkan secara konsisten, hingga pada akhirnya, makna lambang perisai tersebut akan menjadi energi yang selalu sigap dalam situasi dan kondisi apapun. Hal itu tidak cukup rebahan dan selalu mengisi perut saja, tapi membutuhkan pergerakan secara konsisten untuk menuju tujuan idealnya.

Lima bintang sebelah atas menggambarkan Rasulullah SAW dengan empat sahabat terkemuka (al-Khulafaur Rasyidun). Sedangkan empat bintang sebelah bawah menggambarkan empat mazhab yang berhaluan Ahlusunnah wal Jama’ah.

Jumlah sembilan bintang dalam lambang itu dapat berati ganda. Pertama, Rasulullah dan empat orang sahabat serta empat orang imam mazhab itu laksana bintang yang selalu bersinar cemerlang, mempunyai kedudukan tinggi, dan penerang umat manusia. Kedua, angka itu juga menggambarkan sembilan orang pemuka penyebar Agama Islam di Indonesia yang disebut Walisongo.

Adapun warna biru pada tulisan PMII menunjukkan kedalaman ilmu pengetahuan yang harus dimiliki dan digali oleh warga pergerakan. Biru juga menggambarkan lautan Indonesia yang mengelilingi kepulauan Indonesia dan merupakan kesatuan wawasan nusantara.

Biru muda yang menjadi warna dasar perisai sebelah bawah berati ketinggian ilmu pengetahuan, budi pekerti, dan takwa. Sementara kuning sebagai warna dasar perisai bagian atas berarti identitas kemahasiswaan yang menjadi sifat dasar pergerakan lambang kebesaran dan semangat yang selalu menyala serta penuh harapan menyongsong masa depan.

Kesimpulan
Filosofi nama dan lambang PMII bukan hanya kata-kata utopis yang diabaikan layaknya kader apatis. Bukan hanya wacana yang asik didiskusikan di pinggir jalan diwaktu gerimis. Tapi suatu edukasi lintas funding father PMII yang memuat ide dan gagasan agar menjadi barometer gerakan kader secara praksis. Sehingga, nama dan lambang yang di letakkan ide atau gagasan tersebut akan mewakili gagasannya yang mengantarkan warga pergerakan dalam tujuan idealnya yang memampu meberikan kontribusi positif pada diri dan alam sekitarnya.


Quotes
"Pengetahuan tanpa difahami, dihayati dan dipraktekan hanya menjadi wacana utopia belaka"





Penulis : Moh. Salim
Ketua Komisariat PMII Trunojoyo IAI NATA Sampang
Editor : Titis Khoiriyatus Sholihah




Referensi:
Hajisuteja. "PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Indonesian Moslem Student Movement". 2010-05-18. Hajisuteja's Blog. Diakses pada tanggal 22-03-2023.

Ensiklopedia Nu. "Makna di Balik Nama dan Lambang PMII". 2016-04-18. Nu Online Blog. Diakses pada tanggal 22-03-2023.

Ahmad Hifni. "Menjadi Kader PMII". Tangerang: Moderate Muslim Society (MMS), 2016.
×
Berita Terbaru Update