Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Refleksi Dan Tantangan PMII Dalam Kemajuan

Tuesday, May 25, 2021 | 10:46 PM WIB Last Updated 2021-10-14T11:39:01Z

 



Oleh : Badri Tamami, Pengurus Komisariat PMII UIA

Tepatnya beberapa bulan lalu, pada tanggal17 April, PMII telah berusia 61 tahun. Sebuah usia yang tidak muda lagi. Sekalipun bukan merupakan organisasi mahasiswa Islam tertua di Indonesia, tetapi PMII telah menjelma menjadi organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia dengan memiliki kurang lebih 230 Cabang (tingkat kabupaten/ kota) dan 25 Koordinator Cabang (tingkat provinsi) yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan saat ini PMII telah memiliki cabang di luar negeri.

Selain di usianya yang ke-61 tahun ini, tentunya bukan usia yang muda lagi. PMII telah mencetak berbagai kader yang telah membersamai pembangunan bangsa, diantaranya di ruang-ruang publik. 

Ini semua terjadi tak lepas dari berbagai macam gesekan dari setiap perjalanan untuk menuju kemajuan. 

 Merefleksikan PMII Dalam Kemajuan tentu banyaknya tantangan yang perlu kita hadapi bersama, menjadikan PMII ikut andil dalam menghadapi probamatika saat ini. Dengan mengangkat tema "PMII TERDEPAN DALAM KEMAJUAN" Sebagai organisasi yang besar harus bergerak maju, PMII dengan  haluan Ahlu Sunnah Waljamaah ( Aswaja ) sebagai manhaj kita bersama, juga terus mengoptimalkan moderasi nya, dimana pada saat ini, kader PMII juga terdepan dalam menjaga bagian penting untuk bangsa ini. 

Distribusi kader

Sumber daya manusia (Sdm) pada saat ini sudah bisa dikatakan sangat melimpah. Sangat disayangkan juga apabila melimpah nya kader namun ya sudah cukup begitu saja tanpa adanya pemanfaatan yang optimilal agar mencetak kaderisasi unggulan. Pada situasi sekarang ini juga sangat diharuskan untuk lebih melek  dalam digilitasi juga harus mulai menjadi narasi sekaligus eksekusi pada detik ini bukan keesokan hari, dalam mereformulasi konsep kaderisasi untuk melahirkan kader PMII yang matang juga cakap dalam menghadapi era Disrupsi. Tetapi dengan catatan penting, bahwa trobosan besar PMII yang akan digaungkan dengan titik fokus prodak atau produktivitas kader harus difikirkan secara matang dengan tetap melaksanakan budaya dan nilai-nilai tradisi, baik tradisi keagamaan  dan kebangsaan karena sebenarnya Ruh suatu bangsa terletak pada suatu tradisi dan budaya yang ada, sebagai citra diri masyarakat dan PMII harus menjadi inisiator pembaharuan dengan tanpa meninggalkan nilai-nilai yang sejak lama kita rasakan juga kita amalkan. 

Terakhir, pada tantangannya PMII harus memiliki kecakapan dalam melakukan kompilasi atas segala uraian diatas dengan setiap perkembangan era juga diharuskan mampu menguasai ruang-ruang digilital secara cepat dan tepat. Demikian bisa dicapai lewat upaya soft skill di tiap tatanan terstruktur dengan rool model yang terukur dan pendampingan kontinu. Hal tersebut dalam rangka memastikan berkesinambungan maksud dalam penyikapan atas update segala hal. Selebihnya, semuanya harus kita upayakan lewat kesadaran diri kita sendiri dan ruas-ruas terkecil dimana kita ada dan sempat, dan harus ditempatkan. 

Meminjam perkataan eyang B. J. Habibie. "Pergerakan seharusnya tidak gerak ditempat, bukan hanya mengikuti zaman, tapi juga bisa melompati zaman." 

Dengan demikian pengelolaan dengan baik dari berbagai macam kompetensi yang kiranya sudah cukup mampu untuk bersaing di banyak sektor

×
Berita Terbaru Update