Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mahasiswa Harus Memiliki jiwa Pergerakan

Friday, June 18, 2021 | 10:17 PM WIB Last Updated 2021-06-19T05:17:30Z

Oleh : Muhammad Ridwan Pasaribu

Wakil Sekretaris PC PMII Padangsidimpuan- Tapanuli Selatan

Mahasiswa ialah individu yang sedang melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Tugas pokok mahasiswa adalah untuk mendapatkan keahlian/ketrampilan berdasarkan suatu/sejumlah ilmu tertentu. 

Oleh karenanya, Mahasiswa di era milenial ini dituntut untuk  berperan aktif lebih banyak lagi dalam berbagai persoalan, terutama menyangkut pesoalan bangsa. Sebab peran mahasiswa sangat diharapkan oleh masyarakat, terlebih banyak harapan yang dipikul oleh mahasiswa.

Idealnya, mahasiswa juga tidak cukup kalau hanya menjadi praktisi intelektual akademisi saja, dan hanya duduk sambil mendengarkan dosen didalam forum perkuliahan, hanya berkutat pada dunia perkuliahan, lebih dari pada itu mahasiswa harusnya dituntut untuk berperan dalam agent perubahan (agent of change) dan “social control” yang terjadi di sekitarnya. 

Simbol kemahasiswaan yang melekat pada dirinya akan membawa ciri khas tersendiri untuk tampil di tengah-tengah masyarakat. Hal ini terjadi karena dalam diri mahasiswa akan dilekatkan berbagai stigma. Selanjutnya, mahasiswa tersebut menjadi jembatan atas aspirasi dari kaum akar rumput (masyarakat bawah) dengan penentu kebijakan yaitu kaum elitis. Oleh karena itu, jelas bahwa keberadaan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi mengemban tanggung jawab sosial dari masyarakat. 

Posisi seorang mahasiswa sangatlah strategis untuk dimanfaatkan, dimana mahasiswa mempunyai peluang untuk menjadi salah satu control power terhadap kebijakan-kebijakan kaum elitis dalam memberikan respon terhadap aspirasi masyarakat awam. Sangat dipahami bahwa terkadang kebijakan elitis yang lahir tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Perlu di ingat bahwa tanggungjawab sosial mahasiwa dalam mengontrol berbagai kebijakan elitis bukan hanya pada aspek politis, akan tetapi lebih dari itu mahasiswa harus mampu mengakomodir dan memberikan respon secara general terhadap keseluruhan peraturan dalam berbagai aspek kehidupan.

Akan tetapi, fenomena kontemporer ini kehidupan mahasiswa cenderung berbalik arah dari kehidupan mahasiswa silam. Semangat juang mahasiswa yang dahulu menjadi senjata utama dalam mengawal pemerintah kini mulai luntur, setidaknya ada beberapa hal yang mempengaruhi hal itu. Pertama, pola pikir mahasiswa yang cenderung hedonis dan euforia. Kedua menjamurnya pemikiran pragmatis dalam diri mahasiswa dan ketiga sikap afatis terhadap kehidupan sosial yang semakin tergerus oleh nilai globalisasi.

Oleh sebab itu, saatnya mahasiswa membangun kembali kultur budaya spiritual, intelektual dan profesional serta mereformulasikan kembali arah gerak langkah setiap mahasiswa dalam mengembangkan dan mengamalkan Tri Darma perguruan tinggi untuk mewujudkan kehidupan sosial dan bernegara yang berdaulat, adil makmur. 

Salam Pergerakan

×
Berita Terbaru Update