Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

El-Qolam : Menuju Santri Yang Intelektual, Kreatif, Dan Normatif (IKN) Untuk Kemajuan Negeri

Sunday, October 22, 2023 | 6:10 AM WIB Last Updated 2023-10-22T13:10:32Z



El-Qolam : Menuju Santri Yang Intelektual, Kreatif, Dan Normatif (IKN)
Untuk Kemajuan Negeri

Indonesia adalah negara dengan sejarah panjang dalam budaya keagamaan, yang juga mencakup tradisi pesantren yang kaya. Pesantren telah menjadi pilar pendidikan tradisional, yang membentuk karakter dan keimanan para santri selama berabad-abad. Namun, zaman terus berubah, dan tantangan abad ke-21 mengharuskan pesantren untuk terus berkembang dan berinovasi. Periode dewasa ini memunculkan gagasan yang dinamai dengan Sustainable Development Goals atau Pembangunan Berkelanjutan. Dalam wacana ini, konsep Santri Intelektual, Kreatif, dan Normatif (IKN) muncul sebagai pandangan masa depan yang menjanjikan sebagai unsur dalam mewujudkan Pendidikan yang berkualitas.

Pendidikan pesantren tidak lagi hanya terbatas pada pembelajaran agama semata. Santri masa kini perlu mendapatkan pendidikan yang lebih holistik. Mereka harus diberdayakan sebagai individu yang intelektual dengan kemampuan kritis, berpikir kritis, dan mampu menjembatani ilmu agama dengan pengetahuan dunia. Santri yang intelektual tidak hanya mampu menghafal kitab suci, tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai agama dalam konteks kehidupan sehari-hari dan ikut serta dalam memecahkan masalah sosial yang kompleks.

Kreativitas adalah salah satu kunci kemajuan dalam dunia modern. Dalam pesantren, kreativitas dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek, termasuk metode pengajaran, seni, dan pemecahan masalah. Santri perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi kreatif mereka. Dengan mengintegrasikan aspek kreatifitas dalam pembelajaran, pesantren dapat memungkinkan santri untuk menjelajahi berbagai disiplin ilmu dan menemukan solusi inovatif untuk tantangan zaman. Meskipun pesantren semakin terbuka pada pengaruh global, penting untuk menjaga norma-norma dan nilai-nilai lokal yang khas. Dengan memahami dan menerapkan normatifitas ini, santri dapat menjadi agen perubahan yang membangun keharmonisan sosial dan kesatuan bangsa.

Santri yang menjadi bagian dari konsep Intelektual, Kreatif, Dan Normatif (IKN) diharapkan akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan pada kemajuan negeri. Mereka dapat menjadi pemimpin yang cerdas dan berkepribadian, yang tidak hanya berfokus pada kepentingan diri sendiri, tetapi juga pada kepentingan masyarakat dan negara. Dengan pemahaman agama, wawasan intelektual, kreativitas, dan kesadaran normatif yang kuat, santri dapat membantu menyelesaikan masalah sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi oleh Indonesia. Dari pemahaman diatas maka untuk menjadikan Santri Yang Intelektual, Kreatif, Dan Normatif (IKN) untuk Kemajuan Negeri sangatlah penting. Mewujudkan Santri yang Intelektual, Kreatif, dan Normatif (IKN) untuk kemajuan negeri adalah tantangan yang kompleks. Di sisi lain, ranah pendidikan non-formal berpeluang memiliki berbagai rulemodel yang sangat beragam sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat. Terdapat beberapa kendala dalam mewujudkan santri yang Intelektual, Kreatif, dan Normatif 
(IKN) yaitu:

Kendala Pertama dalam mewujudkan santri yang IKN dimulai dari kurikulum tradisional yang terbatas serta Tingginya ketergantungan pada Metode Pengajaran Tradisional membuat pesantren banyak memiliki kurikulum yang hanya menitikberatkan dalam ilmu agama, tetapi seringkali kurang fokus pada ilmu pengetahuan dan keterampilan umum yang notabene sangat diperlukan di era digital saat ini. Hal ini bisa menyebabkan kurangnya keragaman pengetahuan dan keterampilan pada santri agar berpikir mandiri dan menghasilkan ide-ide kreatif yang diperlukan dalam masyarakat yang berubah cepat. Kedua, keterbatasan akses teknologi dan informasi turut menjadi faktor penting dalam pendidikan modern di pondok pesantren sehingga jika akses teknologi dan informasi terbatas maka dapat menghambat pembelajaran dan pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam dunia digital sulit untuk dicapai. Ketiga, kurangnya kesadaran dari santri sendiri yang mana santri mungkin tidak sepenuhnya menyadari pentingnya memiliki keterampilan Intelektual, Kreatif, dan Normatif. Oleh karena itu keterlibatan berbagai elemen sangat diperlukan untuk menciptakan santri yang Intelek, Kreatif dan Normatif tersebut.

Dari berbagai kendala yang muncul diatas, maka perlu dicari jalan keluar agar terbentuk generasi yang tidak hanya kuat dalam ilmu keagamaan, akan tetapi juga mumpuni dalam menghadapi kemajuan zaman. Adapun solusi yang ditawarkan dalam tulisan ini yaitu:

Penguatan literasi dan pemahaman teknologi santri.
Permasalahan yang dihadapi santri pasca melanjutkan studi di perguruan tinggi adalah minimnya ilmu dalam pemikiran, teknologi dan informasi. Disisi lain, keragaman teknologi dengan kemudahan dan kecepatan memicu golongan-golongan radikal menyebarluaskan informasi-informasi yang hoax, pemahaman-pemahaman dangkal (literasi yang salah) yang cenderung memecah belah merupakan hal yang harus diberantas sampai ke akar-akarnya agar tidak terjadi perpecahan atau disintegrasi bangsa.

Dengan besarnya dampak yang timbul, maka akan sangat diperlukan benang merah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi. El-Qolam merupakan solusi yang ditawarkan oleh penulis untuk mengatasi permasalahan serta merawat dan menjaga keutuhan negara. El-Qolam merupakan wadah yang akan digerakkan dalam bidang teknologi informasi dan kepenulisan santri. Dengan adanya wadah tersebut akan terbentuk insan-insan yang mumpuni dalam bidang teknologi tanpa melupakan nilai-nilai islami. Serta akan tercipta penulis-penulis yang berdakwah ramah melalui tulisan-tulisan yang dibuat.

Dari kendala ataupun hambatan yang telah kita temui serta bagaimana solusi yang akan diupayakan untuk itu diperlukannya impelentasi gagasan dalam upaya mewujudkan santri yang Intelek, Kreatif, dan Normatif dengan memerlukan bantuan dari berbagai unsur. Implementasi yang dilakukan diantaranya dengan merancang kurikulum yang tidak hanya fokus pada akademis tetapi juga menerapkan mata pelajaran yang mendorong kreativitas, etika, keilmuan dan norma yang baik. 

Selain itu juga pengembangan literasi media dapat mengajarkan santri tentang bagaimana menyaring informasi dan memahami pentingnya partisipasi aktif dalam masalah sosial. Faktor penting dalam pendidikan modern di pondok pesantren adalah teknologi dan informasi, maka pondok pesantren harus memastikan fasilitas serta lingkungan belajar yang memadai untuk mendukung perkembangan Intelektual, Kreativitas, dan Normatif santri dalam pendidikan modern. Dengan bantuan teknologi yang memadai, santri akan terbentuk menjadi insan yang 
memahami teknologi digitalisasi untuk men-counter tangan-tangan nakal yang membuat prahara dan secara tidak langsung merusak harmonisasi bangsa. Sehingga jika akses teknologi dan informasi terbatas maka dapat menghambat pembelajaran dan pengembangan 
keterampilan yang diperlukan dalam dunia digital dan menghambat jihad di dunia maya.

Pondok pesantren dapat mengintegrasikan pendidikan karakter yang menekankan santri dalam pentingnya berkontribusi pada kemajuan dalam kurikulum. Salah satu point penting dalam Sustainable Development Goals atau pembangunan berkelanjutan adalah Pembangunan Sosial yang salah satu pointnya adalah pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang didambakan oleh seluruh elemen bangsa. Untuk menuju pendidikan yang berkualitas tersebut dibutuhkan inovasi-inovasi. Inovasi yang diupayakan dalam gagasan ini dengan penguatan pembelajaran di bidang kepenulisan dan digitalisasi. Ketika gagasan ini telah berjalan dengan semestinya, maka akan terbentuk Generasi yang Intelektual, Kreatif dan Normatif untuk Kemajuan dan Merawat Keutuhan Negara. Melalui kesungguhan (jihad) santri, untuk menjayakan Negeri.


Penulis: Nurman Fajri (Kader Pecinta Narasi)
Editor: Titis Khoiriyatus Sholihah
×
Berita Terbaru Update