Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Peran PMII Dalam Upaya Membangun Nalar Kritis, Inovatif Serta Kolaboratif di Era Society 5.0

Saturday, October 28, 2023 | 3:07 AM WIB Last Updated 2023-10-28T10:07:08Z




Saat ini zaman telah berubah sedemikian cepat, perkembangan kebudayaan masyarakat sudah maju, serta percepatan teknologi deras mengalir tak terbendung lagi. Ini mengindikasikan bahwa yang pasti adalah perubahan, dan yang tidak mau berubah akan hilang digilas habis perubahan itu sendiri.
Mutahir kerap menjadi issue yang berkembang didunia global dengan datangnya era baru ini yaitu era society 5.0. Era 5.0 digagas oleh negara Jepang. 

Konsep dari 5.0 memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern artificial intelegensi,robot,dan internet of things (AI, Robot, IoT) untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman. Era society 5.0 sendiri baru saja digagas 4 tahun yang lalu, pada 21 Januari 2019 dan dibuat sebagai resolusi atas revolusi industri 4.0. Jika era 4.0 adalah pengembangan yang berkaitan dengan teknologi maka era 5.0 lebih focus pada konteks pengembangan manusianya.

Era Society 5.0 era teknologi yang mana teknologi itu merupakan bagian dari manusia. Komponen utama society 5.0 adalah  manusia yang dapat menciptakan nilai baru memlalui perkembangan teknologi. Perkembangan yang diharap ialah perkembangan yang meminimalisir kesenjangan social dan masalah ekonomi. Mungkin segala kemajuan teknologi ini seolah menghawaatirkan bagi umat manusia karena bisa menggantikan tugas manusia dengan mesin dan teknologi digital. Namun sebenarnya era society 5.0 juga memberikan manfaat untuk peradaban dan bagi manusia itu sendiri. 

Society 5.0 adalah konsep yang merujuk pada evolusi masyarakat yang semakin terintegrasi dengan teknologi, di mana inovasi dan kolaborasi menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan pembangunan.

PMII sebagai kawah candradimuka yang dimiliki oleh bangsa ini masih diharapkan sebagai laboratorium keilmuan yang sangat kaya karena basis disiplin pengetahuan yang jelas dari perguruan tinggi. Saat ini bisa dibilang PMII organisasi yang sudah tumbuh dengan usia sempurna dari generasi kegenerasi, jika dihitung sudah 63 tahun membersamai dan mengisi kemerdekaan Indonesia dengan segala catatan prestasi sejarah dan dinamikanya sejak kelahirannya pada 17 april 1960 M/17 Syawal 1379 M.

Peran kader PMII dalam zaman yang terus berkembang ialah dengan cara terus belajar mengasah kemampuan berfikir, tajam dalam menganalisis serta mempunyai wawasan pengetahuan yang luas sehingga mampu menghadapi tantangan sekaligus mengisi peradaban, PMII bukan hanya mengekor disetiap era yang berubah tetapi juga bisa menjadi dinamisator perubahan dengan tujuan merawat peradaban. Maka penulis yakin bahwa dalam menjalani kehidupan yang serba cepat dibutuhkan nalar kritis, jiwa yang inovatif dan tindakan kolaboratif. PMII hadir bukan hanya mengisi ruang kosong bagi bangsa ini, PMII lahir dengan kesadaran mahasiswa NU yang gelisah terhadap persoalan bangsa yang carut marut, mulai dari ketidakjelasan ideologi negara, system tata kelola negara yang selalu berubah, dan ketidak berdayaan Islam NU untuk berperan aktif dalam posisi pemerintahan dan ancaman masyarakat bawah terhadap konflik kepentingan global.

Sepatutnya PMII menjadi aktor dalam merawat dan membangun peradaban manusia, PMII sudah teruji kualitasnya ketika pada masa orde baru yang dictator karena sentaralisasi pemerintahan kepemimpinan soeharto dan hukum represif kepada rakyat jika melawan pemerintah, dengan keadaan seperti itu PMII bisa merubah gaya organisasi yang mulanya ekslusive menjadi inclusive, komunal dan melebur bersama masayarakat paling bawah dan tertindas, model gerakan inklusifitas PMII mampu membangun gerakan dengan element kekuatan lainnya untuk bersatu mengjatuhkan rezim orde baru sekaligus mengganti sistem tatanan peradaban bagi pada bangsa Indonesia yaitu: Era reformasi.

Dua decade sudah era reformasi bergulir dengan segala dinamika dan tujuannya hingga saat ini, dan sudah banyak tokoh PMII muncul kemudian mengisi post post strategis negara. Tetapi timbul pertanyaan apakah PMII masih relevan pada saat ini, mengingat zaman sudah berubah, kalaupun masih relevan hingga saat ini apa yang harus dilakukan dan bagaimana rule model gerakan yang harus menjadi modal warga pergerakan supaya PMII tetap eksis dan menjadi menyangga persatuan juga meneruskan perjuangan para pendiri PMII dan mewarisi semangat fonding Father bangsa Indonesia.

PMII adalah organisasi kaderisasi yang keanggotaannya jelas mahasiswa, tentu PMII berbeda dengan organisasi NU lainnya, kenapa? karena tidak semua warga NU itu PMII tetapi Warga PMII sudah pasti NUnya, PMII sama secara ideologis dengan organisasi yang ada diNU tetapi berbeda dalam model gerakannya, atas dasar inilah PMII memiliki nalar kiritis intelektual berbasis ilmu akademis yang berangkat dari mahasiswa diperguruan tinggi sudah selayaknya PMII diharapkan peranannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menjadi katalisator perubahan.

Sebagai mahasiswa, hal mutlak kader PMII untuk berfikir kritis. Berfikir artinya thinking is a primary procces that unfolds naturally”form inside the person”. Berfikir adalah proses utama yang terjadi pada diri seseorang secara alamiah. Berfikir kritis adalah berpikir yang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan masalah dengan lebih dulu memahami masalah dari pelbagai sudut pandang dan bisa menarik kesimpulan dari masalah itu sendiri. 

Oleh sebab itu kader PMII wajib hukumnya untuk berfikir kritis transformative dalam setiap dialektika perkembangan organisasi dan perubahan zaman dewasa ini, dengan harapan kader PMII tau apa yang harus ia lakukan serta bisa memainkan peranannya dengan baik dan melahirkan ide ide/gagasan baru yang relevan sekaligus inovatif. Inovasi bisa dimuculkan jika pikiran kritis itu adil dan merdeka. Inovatif terbangun dari proses pikiran yang memiliki daya imajinasi tinggi,dengan imajinasilah lahir suatu kondisi ideal yang dirasa sesuai kebutuhan zaman. 

Pergerakan intelektual baik gagasan, ide ide segar kader PMII penulis rasa tidak bisa diwujudkan melalui jalan perubahan jika belum bisa menyatu dengan konteks sasaran objeknya. Untuk melakukan perubahan dibutuhkan pergerakan dan pergerakan disertai dengan instrument pendukung perubahan yaitu instrument kolaboratif, langkah bersama untuk berperan aktif dalam mewujudkan kondisi yang ideal secara keseluruhan. Peran dalam upaya membangun kolaboratif di era Society 5.0 memiliki dampak yang signifikan dalam perkembangan masyarakat dan teknologi. 

PMII, sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang mempunyai sejarah panjang dalam perjuangan sosial dan intelektual, memiliki peran penting dalam membentuk nalar kritis generasi muda. Organisasi PMII memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu sosial, politik, budaya, dan ekonomi yang relevan di era Society 5.0. Melalui forum diskusi, seminar, dan aktivitas akademik lainnya, PMII membantu membentuk mahasiswa yang kritis dan mampu menganalisis perubahan dalam masyarakat. Selain itu, PMII juga mempromosikan lahirnya kebaruan inovasi di antara para kadernya. 

Dalam era Society 5.0, inovasi teknologi juga penting dalam menghadapi berbagai tantangan global. Organisasi PMII harus menginspirasi kadernya untuk selalu mengembangkan solusi inovatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan pembangunan yang berkelanjutan. Disisi yang lain kolaborasi menjadi elemen kunci dari Society 5.0, dan PMII memberikan platform kepada mahasiswa untuk belajar tentang pentingnya bekerja sama. 

Dalam dunia yang semakin terhubung, bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintahan, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil atau elemen lainnya adalah hal penting dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. PMII dapat menjadi wadah di mana mahasiswa dapat belajar kepemimpinan, soft skill, tentang nilai perbedan dan proses pendewasaan untuk mencapai visi organisasi. 
Pada akhirnya, peran PMII dalam membangun nalar kritis, inovatif, dan kolaboratif penulis rasa sudah seharusnya dalam konteks Society 5.0. Organisasi ini membantu untuk membentuk pemimpin masa depan yang memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu social, keagaamaan,kemasyarakatan serta kebangsaan dan sains/teknologi, dan siap untuk berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih maju dan berkelanjutan. Dengan berfokus pada nilai-nilai, produk hukum PMII, PMII dapat menjadi salah satu kekuatan utama dalam memainkan perannya diera Society 5.0.



Penulis : Rizky Imam Mukti
Editor : M. Hazim
×
Berita Terbaru Update