Oleh: Raihan Dinda Amalia (Kopri Rayon Syariah UIN STS Jambi)
Organisasi
adalah wadah untuk menyampaikan aspirasi, pendapat, pikiran, kritik, dan saran
dari para anggota untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Prof. Dr.
Sondang (2009) mengatakan bahwa organisasi merupakan bentuk perserikatan atau
persekutuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk saling melakukan
kerja sama dalam sebuah ikatan yang formal. Di dalam organisasi kita dapat
bertemu dengan berbagai pribadi manusia yang memiliki berbagai perbedaan sifat
dan pendapat. Kita belajar untuk dapat menghargai perbedaan dan menyelaraskan
segala perbedaan yang ada untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Berorganisasi merupakan suatu hal yang sangat
penting karena di dalam organisasi, kita akan mendapatkan pengalaman baru, ilmu,
relasi, peningkatan wawasan dan pengetahuan, pembentukan pola pikir yang lebih
baik, dan peningkatan kemampuan berkomunikasi. Kita juga diajarkan untuk
menjadi manusia intelektual, cerdas, kritis, bertanggung jawab, tidak egois,
peduli terhadap orang lain dan lingkungan sekitar, dan berbicara di depan orang
banyak.
Berorganisasi
bukan sekedar untuk mencari eksistensi. Eksistensi di dalam sebuah organisasi
adalah keberadaan, ada atau tidak adanya, pengaruh kita di dalam sebuah
organisasi. kita bergabung dalam sebuah organisasi bukan hanya untuk mencari
suatu keberadaan; bukan hanya untuk menjawab iya ketika ditanya apakah kita
bergabung di dalam organisasi.
Banyak orang yang niat bergorganisasinya tidak murni dari diri sendiri, misalnya, ikut-ikutan teman atau paksaan dari senior. Saya melihat hal tersebut sebagai wujud tindakan sekedar pencarian eksistensi saja dalam berorganisasi, bukan untuk berkontribusi: hanya membuat janji-janji tanpa ditepati, selalu mengedepankan kesenangan semata. Pada akhirnya, ketika organisasi membutuhkan gerakan dari mereka, mereka akan lebih memilih meninggalkan tanggung jawabnya terhadap organisasi. Amanah yang diberikan tidak dijalani dan hanya menjadi kata-kata saja yang tidak berujung pada tindakan.
Tiga Golongan Pengurus Organisasi
Ketua
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H. Marsudi Syuhud membagi pengurus
organisasi ke dalam tiga golongan. Hal itu ia sampaikan berdasar Al-Qur’an
surat Fathir ayat 32:
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ
عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ
سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
“Kami wariskan kitab itu kepada orang-orang yang Kami pilih. Sebagian dari mereka, lalim terhadap dirinya sendiri. Sebagian lain berada dalam posisi pertengahan. Sementara itu, di antara mereka, ada pula yang berlomba dalam menjalankan kebaikan dengan izin Allah swt. Hal itu adalah anugerah yang sangat besar.”
Pertama,
golongan dzalimun linafsihi, zalim
terhadap diri sendiri. Orang-orang kelompok ini hanya ingin masuk organisasi
saja, tetapi mereka tidak aktif menjalankan organsisasi. Kedua, golongan muqtashid. Pengurus yang demikian ini
termasuk yang biasa. Setiap kali ada kegiatan, mereka kerap kali datang. Kelompok
ketiga, sabiqun bi al-khairat, adalah
kelompok yang paling top menurut Mashudi. Orang yang masuk golongan terakhir
ini adalah dia yang mengerahkan segala waktu, hidup, dan tenaganya hanya untuk
organisasi.
Dari
pendapat yang disampaikan oleh H Marsudi Syuhud tentang pembagian pengurus
organisasi, saat ini organisasi itu lebih banyak didominasi golongan yang
pertama yaitu golongan yang dzalimun
linafisihi atau yang zalim terhadap diri sendiri yang hanya sekedar mencari
eksistensi saja didalam organisasi tetapi tidak aktif untuk melaksanakan
tupoksi yang diberikan, setiap ada kegiatan jarang “hadir” ataupun
jarang memunculkan diri untuk aktif ikut di dalam kegiatan. Hanya beberapa
orang saja yang termasuk dalam golongan yang kedua, terlebih lagi untuk
golongan yang ketiga, sabiqun bi
al-khairat, yang mengerahkan segala waktu, hidup, dan tenaganya semata-mata
untuk organisasi dan selalu berlomba-lomba dalam mengejar kebajikan.
Kontribusi Bagi Organisasi
Orang-orang yang terlibat di dalam organisasi terkadang lupa akan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing, organisasi tentunya berpotensi memiliki team work yang baik, tetapi diantara
banyaknya anggota itu hanya sedikit yang mau bekerja sama dan bertindak demi
kemajuan sebuah organisasi.
Terkadang,
organisasi disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tidak
mau mengabdi terhadap organisasi, tidak mau bergerak demi kemajuan organisasi,
dan hanya mengedepankan eksistensi. Tujuan mereka bergabung dengan organisasi
hanya untuk mengejar jabatan dan lebih memilih meninggalkan organisasi ketika
tidak mendapat apa yang mereka inginkan. Ada juga orang-orang yang lebih
memilih meninggalkan organisasi ketika apa yang disampaikan tidak diperdulikan
dan tidak diterima oleh pemimpin dan orang orang yang terkait di dalamnya.
Kita
tentu sering mendengar kata-kata ini "Jangan tanyakan apa yang organisasi
berikan kepada kita tetapi tanyakan pada diri kita apa yang sudah kita berikan
terhadap organisasi", Ketika kita bergabung di dalam sebuah organisasi,
kita harus membawa perubahan yang lebih baik lagi terhadap organisasi itu
dengan cara melakukan pergerakan dan tindakan sesuai dengan tupoksi kita masing
masing. Ketika ada masalah jangan pernah memilih untuk meninggalkan organisasi
terlebih memilih untuk pindah ke organisasi yang lain, yang nantinya akan
berujung pada disalahkannya organisasi, padahal pada kenyataannya orangnya lah
yang salah.
Mari kita tanyakan pada diri kita sendiri: jika saya meninggalkan organisasi apakah dapat menyelesaikan masalah? tentunya tidak, jadi hal yang seharusnya dilakukan tetaplah berada di dalam organisasi itu dan selesaikan masalah yang ada. Ketika sudah bergabung di dalam sebuah organisasi tanamkan pada diri kita bahwa kita adalah orang yang amanah, yang bukan hanya sekedar mencari eksistensi semata, tetapi juga mampu berkontribusi terhadap organisasi. Sejatinya berorganisasi adalah berproses dengan baik untuk dapat membawa perubahan terhadap organisasi itu. Jika belum mampu melakukan pergerakan atau tindakan yang dapat membawa perubahan terhadap organisasi, lebih baik tanamkan kesadaran pada diri sendiri bahwa berorganisasi perlu kontribusi.
"Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan sebaik baiknya anggota dan kader PMII adalah yang mampu berproses dengan baik dan mampu membawa perubahan nyata yang lebih baik untuk PMII itu sendiri."
Hidup mahasiswa
dan salam pergerakan!